1.
Latar Belakang
Penerapan
teknologi pertanian adalah suatu upaya guna meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman. Namun sebelum teknologi pertanian tesebut diterapkan
pada tingkat petani maka sudah selayaknya dilakukan pengkajian terhadap teknologi
pertanian tersebut agar dapat diketahui
kelayakan penerapan teknologi tersebut diwilayah persawahan setempat Pada dasarnya melakukan pengkajian
terhadap hal yang baru adalah bermaksud untuk mengetahui kebenaran empiris
terhadap suatu hal yang baru tersebut agar dapat mengetahui kebenaran kebenaran
yang ada pada hal itu. Pengkajian dapat
dilakukan melalui metode obserfasi, intervieu, kuisioner ataupun
percobaan langsung dilapangan.
Kaji
terap adalah tes bahan informasi pertanian dan merupakan metode
penyuluhan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani-nelayan
dalam memilih paket teknologi usahatani yang telah direkomendasikan sebelum
didemonstrasikan dan atau dianjurkan.
Pelaksanaan kaji terap ini dilaksanakan pada kondisi petani – nelayan
yang sebenarnya, dengan bimbingan penyuluh pertanian. Dengan materi teknologi yang diperoleh
melalui proses
identifikasi kecenderungan permasalaha prioritas untuk meningkatkan
produktifitas dan manfaat usahatani yang dikelola.
Salah
satu tugas dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan
(BP3K) ditingkat kecamatan adalah menyelenggarakan pengkajian tentang suatu
teknologi pertanian / kaji terap pada komoditas pertanian yang dianggap perlu
dilaksanakannya penerapan teknologi pertanian tertentu. Sehingga dari hasil
kaji terap teknologi pertanian itu dapat
diperoleh suatu kesimpulan, apakah teknologi pertanian tersebut layak
diterapkan pada lokasi persawahan diwilayah setempat. UU 16 / 2006 tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN,
DAN KEHUTANAN Pasal 15 f, Balai Penyuluhan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d mempunyai tugas melaksanakan proses pembelajaran melalui
percontohan dan pengembangan model usaha
tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha
Oleh karenanya dalam rangka
Revitalisasi Peran Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser
dalam upaya mengoptimalkan peran dan fungsinya memandang sangat penting adanya
kegiatan Kaji terap suatu teknologi pertanian guna mengetahui manfaat yang ada pada teknologi tersebut sehingga dapat diambil
kesimpulan dan rekomendasi usahatani yang benar
2. Tujuan Umum
a.
Meyakinkan kesesuaian paket
teknologi usahatani dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi agroekosistem di wilayah dimana kaji
terap dilaksanakan
b.
Mempercepat penyebaran informasi paket teknologi pertanian yang
telah direkomendasikan secara umum
3. Tujuan khusus:
a.
Melakukan uji coba suatu teknologi pertanian pada tanaman padi sawah
sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan rekomendasi teknologi yang terbaik.
b.
Mengenalkan pada pelaku utama tentang salah satu inovasi teknologi
pertanian dan manfaatnya
c.
Sebagai media pembelajaran bagi penyuluh pertanian untuk menyebarkan
informasi teknologi pertanian
4. Sasaran
a. Seluruh Penyelenggara Penyuluh pertanian yang berada pada wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertania (BPP)
Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser
b. Seluruh Petani dan pengurus
kelompok tani yang berada di wilayah
kerja Balai
Penyuluhan Pertania (BPP) Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser
II.
RENCANA KEGIATAN KAJI
TERAP
1.
Waktu dan Tempat
Kegiatan
Kaji terap teknologi pertanian di BPP
Kuaro direncanakan pada bulan Mei s/d September 2014 secara bersamaan pada 2
lokasi
a.
Lokasi 1 di Kelompoktani Sido Asih Desa Keluang Pasir
Jaya Kecamatan Kuaro
b.
Lokasi 2 di Kelompoktani Mekara Jaya Desa Padang Jaya Kecamatan
Kuaro (Jadwal kegiatan terlampir)
2.
Materi
Berkaitan
dengan Tujuan khusus dalam kegiatan ini, direncanakan 2 materi kaji terap
dengan tujuan peningkatan produktifitas padai sawah dan optimalisasi
pemanfaatan pekarangan dalam memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan keluarga
petani
Lokasi
|
Uraian Materi
|
Desa Padang jaya
|
Kombinasi efek
tanam jajar legowo 2:1, 4:1(25X25X50) dan tegel dengan jarak tanam
30cmx15cmx60cm
|
Desa KPJ
(Lolo)
|
Kombinasi efek
tanam jajar legowo 2:1, 4:1 dan tegel dengan jarak tanam
30cmx15cmx60cm
|
3.
Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan Kaji Terap
a.
Penanggung Jawab
b.
Pelaksana
c.
Penyuluh Pendamping
d.
Mitra Kerja Kegiatan
(Demonstrator)
|
:
: :
:
|
Guntur
Wahyudho,SP (Koord. PPL-BPP Kuaro)
Suwarju,SP
(PPL. Programer BPP Kuaro)
-
Muhammad Fajri,SP (PPL. WKPP Desa Keluang Pasir Jaya) untuk (Unit 1)
-
Winanto (PPL. WKPP Desa Pasir Mayang) untuk (Unit 2)
-
Mujio (Ketua Kelompoktani Sido Asih) (Unit 1)
-
Udin (Kelompoktani Mekar Jaya) (Unit 2)
|
4.
Tim Penyusun Materi
Materi teknologi dalam
kegiatan kaji terap di BPP Kuaro diperoleh dari informasi dan analisis kebutuhan
masyarakat petani yang dibahas oleh tim kerja yang terdiri dari 4 orang antara
lain:
-
Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kuaro (Guntur Wahyudho,SP)
-
Penyuluh Programer BPP Kuaro (Suwarju,SP)
-
PPL. WKPP Desa Keluang Pasir Jaya (Muhammad Fajri,SP)
-
PPL. WKPP Desa Pasir Mayang (Winanto)
5.
Tata Laksana
a.
Persiapan
1)
Perencanaan yang meliputi penetapan materi berupa hasil
penelitian oleh pusat dan balai penelitian komoditas, lembaga penelitian
swasta, perguruan tinggi, atau dari petani sendiri. Penyiapan dan penetapan materi
dilakukan melalui temu tugas tim penyusun
materi.
2)
Penetapan demonstrator, lokasi, pembimbing, jadwal kegiatan
dan pembiayaan
b.
Pelaksanaan
1)
Pertemuan dan musyawarah antara penyuluh dan dinas-dinas
lingkup pertanian yang terkait serta kontani-nelayan pelaksana
2)
Penyediaan sarana produksi
3)
Penunjukan teknik budidaya oleh pembimbing kepada petani
pelaksana (Jadawal Kegiatan setiap Unit lokasi di susun oleh Penyuluh Pendamping)
4)
Pencatatan harian kegiatan dan kegiatan usahatani yang
berfungsi untuk mencatat kejadian-kejadian/kelainan-kelainan yang terjadi
selama kegiatan berlangsung untuk disampaikan kepada penyuluh pembimbing. Hal ini diperlukan untuk memudahkan
penganalisaan dana dapat dilakukan tindakan korektif sesegera mungkin.
5)
Pencatatan terhadap tenaga kerja, waktu dan biaya yang
digunakan dalam kegiatan kaji terap mulai dari persiapan sampai pada pengolahan
hasil
6)
Pengolahan hasil/perlakuan pasca panen terhadap produksi yang
diperoleh
c.
Pembinaan
1)
Bimbingan musyawarah dalam menyusun rencana untuk keperluan
penyelenggaraan kaji terap
2)
Bimbingan teknis di lapangan terutama dalam alih teknologi
3)
Bimbingan organisasi dan administrasi dalam mengembangkan
kerjasama antar petani dalam satu kelompok
d.
Pemantauan dan Evaluasi
1)
Pemantauan :
|
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
lapangan, permasalahan dan hasil kaji terap dilakukan pemantauan oleh
penyuluh pertanian secara teratur dan berkesinambungan. Pemantauan oleh
penyuluh pertanian dapat dilakukan melalui pengamatan lapangan secara
langsung selama pelaksanaan kaji terap atau menganalisa data dan laporan yang
diterima oleh pelaksana kaji terap.
|
2)
Evaluasi :
|
Evaluasi dapat dilakukan
selama kegiatan berlangsung dan pada waktu kegiatan telah selesai. Hal-hal yang dievaluasi adalah materi
pelaksanaan, lokasi dan biaya penyelenggaraan serta dampak dari penerapan
paket teknologi tersebut terhadap produktivitas usahatani serta pendapatannya.
|
6.
Rencana Pembiayaan
Pembiayaan
Kegiatan Kaji Terap di wilayah Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kuaro tahun
2014, di usulkan melalui program/kegiatan Revitalisasi Balai Penyuluhan
Pertanian/Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014 dengan rincian kebutuhan biaya sebagaimana
terlampir
Lampiran 1:
JADWAL RENCANA KEGIATAN KAJI TERAP TEKNOLOGI PERTANIAN DI WILAYAH BPP
KECAMATAN KUARO
DESA PADANG JAYA TAHUN 2014
Lampiran 2:
RENCANA KEBUTUHAN BIAYA KEGIATAN KAJI TERAP TEKNOLOGI PERTANIAN
DI WILAYAH BPP KECAMATAN KUARO
DESA PADANG JAYA TAHUN 2014
Lampiran 1:
JADWAL RENCANA KEGIATAN KAJI TERAP
TEKNOLOGI PERTANIAN DI WILAYAH BPP KECAMATAN KUARO
DESA KELUANG PASER JAYA TAHUN 2014
Lampiran 2:
KATA PENGANTAR
Pada dasarnya melakukan pengkajian terhadap
inovasi teknologi
budidaya pertanian adalah
bermaksud untuk mengetahui kebenaran empiris agar dapat digali dan diketahui tingkat
efisiensi dan nilai tambah produksi suatu usahatani. Pengkajian dapat
dilakukan melalui metode obserfasi, intervieu, kuisioner ataupun
percobaan langsung dilapangan.
Penerapan teknologi teknologi pertanian
adalah suatu upaya guna meningkatkan produksi dan produktivitas. Namun sebelum
teknologi pertanian tesebut diterapkan pada tingkat petani maka sudah
selayaknya dilakukan pengkajian terhadap teknologi pertanian tersebut agar dapat diketahui kelayakan penerapan
teknologi tersebut diwilayah setempat.
Pada tahun 2014, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kuaro berencana melakukan kaji terap teknologi pertanian berorientasi
pada tujuan peningkatan produktifitas padi sawah menggunakan sistim jajar
legowo 4:1 dan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya
sayuran sistem vertikultur
Kuaro 31 Maret 2014
Korluh BPP Kec Kuaro
GUNTUR WAHYUDHO,SP
NIP. 19630406 198803 1 012
PROPOSAL KEGIATAN
KAJI TERAP TEKNOLOGI PERTANIAN
DALAM RANGKA PENGUATAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2014
Disusun oleh:
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN KUARO
KABUPATEN PASER
KALIMANTAN TIMUR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar