Biaya Operasional
a. Defenisi Biaya Operasional
Secara
umum dalam menjalankan kegitn perusahaan Sangay dibutuhkan biaya yang
dapat membantu dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Istilah
biaya atau cost sering digunakan dengan arti yang berbeda-beda.
Sehubungan dengan pengertian biaya (cost) maka terlebih dahulu perlu
diketahui bahwa sangat sulit bagi kita untuk memberikan pengertian yang
tepat atas biaya yang dimaksud, sehingga biaya dapat digolongkan kedalam
beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan biaya tersebut.
Menurut Carter dan Usry (2004:29) mendefenisikan “Biaya
(Cost) sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat, sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan
pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang
akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain”.
Menurut Machfoedz (2000:36) mendefenisikan “Biaya
adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang
dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau
hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang
diperoleh ”.
Menurut Mowen dan Handsen (2000:36) mendefenisikan “Biaya
adalah nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan
datang bagi organisasi atau perusahaan “.
Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung lima unsur antara lain:
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi dan yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu
5. Biaya dapat diartikan juga seperti beban, harga perolehan, harga pokok, nilai tukar dan pengorbanan
Dari
pengertian biaya yang diberikan oleh para ahli, dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus
dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini membuktikan bahwa
betapa pentingnya biaya yang dikeluarkan agar operasi perusahaan dapat
berjalan dengan baik. Begitu juga dengan PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna
dapat menjalankan operasi perusahaan harus mengeluarkan biaya terlebih
dahulu, dimana pengorbanan ekonomis untuk mencapai tujuan tertentu yaitu
jasa pengorbanan atau secara langsung untuk mendapatkan hasil tau laba.
b. Klasifikasi Biaya Operasional
Klasifikasi
biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya yang sistematis atas
keseluruhan dari elemen-elemen yang ada dalam golongan. Untuk itu,
penulis mengambil pengklasifikasian biaya menurut Supryono dalam bukunya “Akuntansi Biaya” (2001:250) sebagai berikut :
a. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok kegiatan perusahaan.
1. Biaya Produksi
Yang termasuk biaya produksi adalah biaya materil, biaya langsung dan biaya overhead.
2. Biaya Administrasi Umum
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum.
b. Klasifikasi biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak didefeniskan kepada objek atau pusat atau pusat biaya tertentu.
2. Biaya Tidak Langsung
Adalah
biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan kepada
objek atau pusat biaya tertentu dan manfaatnya dinikmati beberapa objek
atau pusat biaya.
C. Anggaran Biaya Operasional
Di
dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan selalu
dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidapastian, sehingga akan
menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang
akan ditempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut. Di
samping itu, dalam pelaksanaan kebijakan yang
telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk
mengkordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan
terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat
dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran
akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya
pada suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Secara umum
anggaran dapat didefinisikan :
Menurut Carter dan Usri (2004:13) mendefenisikan “Anggaran (Budget) adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”. Menurut Sukarno (2004:144) mendefenisikan “Anggaran
adalah rencana yang terorganisasi dan menyeluruh dinyatakan dalam unit
moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selam periode
tertentu dimasa yang akan datang ”.
Anggaran
biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang
dikeluarkan dan pada hakekatnya dianggap habis dalam masa tahun buku.
Menurut Adisaputro (2003:289), yang termasuk di dalam biaya anggaran operasional yaitu :
a. Anggaran Biaya Tetap
Anggaran
biaya tetap adalah anggaran biaya yang jumlahnya tetap, tidak berubah
meslipun volume produk berubah sampai dengan menganalisis biaya tetap.
b. Anggaran Biaya Variabel
Anggaran
biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah-ubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi. Ini berarti jika
terjadi peningkatan aktivitas perusahaan maka jumlah biaya variabel
meningkat pula dan juga sebaliknya.
c. Anggaran Biaya Semi Variabel
Anggaran
biaya semi variabel adalah anggaran biaya-biaya yang sebagian tetap dan
sebagian lagi bersifat variabel. Contohnya seperti: biaya pemeliharaan
gedung, biaya pemeliharaan mesin/alat-alat kantor, upah dan gaji
karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar