1.
Sejarah Tanaman Tomat
Tanaman tomat memiliki naman ilmiah Lycopersicum
esculentum Mill. Tomat berasal dari Famili Solanaceae. Mengenai
sejarah dan penyebaran tanaman tomat, banyak pihak yang masih berkontrofesi
tentang asal usul dan bagaimana penyebaranya.
Berdasarkan tulisan dari Peralta ada dua
hipotesis mengenai asal domestifikasi tanaman tomat dan penyebaranya. Perbedaan
pendapat tentang daerah asal tanaman tomat adalah, satu pendapat menjelaskan
bahwa tanaman berasal dari Peru dan pendapat lainnya berasal dari Meksiko.
Banyak pendapat mengatakan bahwa tanaman ini
berasal dari Peru Amerika Selatan.Penyebaranya di mulai tahun 1535 dari
Peru.Hal ini disimpulkan dari nama lain tomat yaitu “Mala Pruviana” dan “Pomi
Del Peru”.
Sejarah lebih banyak mengatakan bahwa asal
daerah tomat adalah Peru Amerika Selatan.Bukti genetik nenek moyang tanaman
tomat adalah tanaman hijau perdu dengan buah hijau kecil yang kemudian baru di
sebarkan ke Meksiko. Orang-orang Meksiko kemudian membudidayakan tanaman ini.
Kemungkinan tanaman ini berasalah dari Peru, akan tetapi tempat asal budidaya
adalah meksiko.
Kata tomat berasal dari bahasa Nahuatl Tomatl
yang berarti buah bengkak.Kemudian tomat ini sampai daerah Eropa di bawa oleh
penjelajah Spanyol. Setelah penyebaran dari Spanyol sampailah tanaman ini ke
daerah Filipina dan kemudian menyebar hingga Asia Tenggara.
Di daerah Inggris tanaman tomat tidak tumbuh
baik sehingga tidak ada yang mau membudidayakan tanaman ini. Akan tetapi ada
salah satu petani yang membudidayakannya meskipun dia meyakini bahwa tanaman
ini beracun.Hal inilah yang menyebabkan banyak orang Inggris yang tidak
bersedia membudidayakanya. Hingga akhirnya pada abad sekitar abad ke-18 tanaman
ini mulai dibudidayakan.
2. Taksonomi Tanaman Tomat
Dalam ilmu botani atau tumbuh-tumbuhan,
tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi
: Spermatopyta
Subdivsi
: Angiospermae
Kelas
:
Dicotyledonae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
:
Lycopersicum
Spesies
: Lycopersicum esculentum
3. Syarat Tumbuh
1. Tanaman tomat
dapat ditanam di dataran tinggi/dataran rendah sektar .750 mdpl sampai 1250
mdpl / 100-600 mdpl.
2. Curah hujan
750-1.250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
3. Suhu
rata-rata untuk pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 180 C – 250
C pada siang hari, dan 100 C – 200 C pada malam hari.
4. Kelembapan
berkisar antara 80%.
5. Penyinaran
Matahari sekitar 8 jam per hari.
6. pH 5,5 – 6,8.
7. Tanah yang
baik untuk tanaman tomat yaitu tanah yang bertektur lempung ringan atau lempung
berdebu, gembur, banyak mengandung unsur hara, dan mudah mengikat air (porous).
4. Morfologi Tanaman Tomat
a. Akar
Tanaman tomat memiliki
akar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh
menyebar ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, maka
tanaman akan tumbuh baik bila ditanam pada tanah yang gembur
b. Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat
hingga bulat, berbatang lunak tapi cukup
kuat,berbuluatau berambut halus dandi antara bulu-bulu
tersebut terdapatrambut kelenjar. Batang tomat berwarna hijau, pada ruas-ruas
batang mengalami penebalan dan pada bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain
itu, tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan atau
pembuangan tunas akan bercabang banyak yang menyebar secara rata.
c. Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepi
daun bergerigi dan berbentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung ke
dalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah
sekitar 5 – 7 helai daun. Ukuran daun sektar ( 15 cm – 30 cm ) x ( 10 cm – 25
cm ) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. Biasanya di antara dua daun yang
berukuran besar tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil.unga
d.
Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran
kecil, berdiameter sektar 2 cm dan berwarna kuning-cerah. Kelopak bunga yang
berjumlah 5 buah dan berwarna hjau terdapat pada bagian bawah atau pangkal
bunga. Bagian lain dari bunga tomat adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah
dari bunga tomat. Mahkota bunga tomat berwarna kuning-cerah, berjumlah sekitar
6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. Bunga tanaman tomat merupakan bunga
sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau
kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memilik 6 buah tepung
putik yang berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning-cerah. Bunga tomat
tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
d. Buah
Buah tomat memlik bentuk yang
bervariasi, tergantung varietasnya. Ada yang berbentuk bulat. Agak bulat,
agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga
bervariasi,yangberukuran paling kecil memiliki berat 8 g dan yang berukuran
besar memiliki berat 180 g. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda,
bila telah matang warnanya menjadi merah. Buah tomat yang masih muda
memiliki rasa getir dan aroma atau bau yang kurang enak, sebab masih mengandung
zat licopersicn yang berbentuk lendir. Bau tersebut akan hilang dengan
sendirinya pada saat buah memiliki fase pematangan hingga matang. Buah
tomat banyak mengandung biji lunak berwarna putih kekuning-kuningan yang
tersusun berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji saling melekat karena
adanya lendir pada ruang-ruang tempat biji tersusun. Daging buah lunak agak
keras, berwarna merah apabila buah telah matang dan banyak mengandung air. Buah
tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila buah telah
matang.
5. Hama
dan Penyakit
1. Hama
a. Ulat Tanah
( Agrotis sp. )
Ulat tanah ini biasanya muncul pada musim kemarau dan
menyerang pada sore hari. Bagian tanaman yang dimakan adalah daun dan pangkal
tanaman, terutama tanaman yang masih muda.
Gejala yang tampak
pada tanaman yang terserang ulat tanah adalah terlihat lubang-lubang yang tidak
beraturan pada daun-daun, terutama yang terletak pada tunas yang masih muda.
Tanaman menunjukkan gejala kelayuan karena pangkal batangnya putus akibat dimakan
ulat-ulat dewasa.
Pengendalian
a) Secara
mekanis yaitu memberantas sarang-sarang ngengat di sekitar kebun dengan
membersihkan sisa-sisa tanaman, terutama dari jenis loguminosa atau
kacang-kacangan, pisang, cabai, kentang dan labu-labuan.
b) Secara
kimiawi yaitu dengan menyemprotkan pestisda Dursban 20 EC atau Furadan 3 G
disekitar pangkal batang tanaman.
b. Ulat
Penggerek Buah (Heliostis armigare Hubner)
Ulat penggerek buah ini merupakan hama perusak buah yang
memakan bagian dalam buah, dan umumnya menyerang buah yang masih muda.
Gejala terdapat lubang-lubang pada buah, dan buah akan menjadi busuk karena
infeksi sekunder dari organisme lain.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman lain yang tidak satu famili.
Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan dengan cara memetik buah yang telah
terkena infeksi dan menghancurkannya. Pengendalian secara kimiawi adalah dengan
menyemprotkan pestisida seperti Lannate 25 WP, Baythroid 50 EC.
c.
Nematoda ( Cacing Tanah )
Gejala tanaman menjadi layu dan daun banyak yang berguguran karena daun lekas
busuk. Apabila tanaman dibongkar, maka akar serabutnya akan tampak bisul-bisul
bulat dengan ukuran bermacam-macam.
Pengendalian
dapat dilakukan pergiliran tanaman yaitu dengan
menanam tanaman yang bukan menjadi inangnya. Pengendalian secara kimiawi dapat
dilakukan dengan menggunakan nematisida seperti Furadan 3 G, Hostathion 40 EC
dan Temik 10 G.
2.
Penyakit
a. Layu
Fusarium ( Fusarium oxsforum )
Penyebaran cendawan ini dapat terjadi melalui alat-alat pertanian,
tanah yang terbawa oleh angin atau air.
Gejala yang terlihat yaitu makin nampaknya tulang-tulang daun terutama pada
bagian daun-daun paling atas. Selanjutnya tangkai-tangkai daun akan tampak
merunduk, kemudian menjadi layu, dan akhirnya tanaman akan mati.
Pengendalian dengan pencelupan akar pada bibit yang akan di pindah tanam ke screen
house. Pencelupan engan menggunakan bahan kimia Benomy1 1.000 ppm, dengan
menutup mulsa plastik untuk meningkatkan suhu tanah.
b.
Layu Bakteri
Gejalabeberapa daun
muda pada pucuk tanaman menjadi layu, dan daun-daun tua atau daun-daun yang
berada di sebelah bawah menjadi kuning. Selanjutnya bakteri akan masuk ke
dalam jaringan pengangkutan dan merusak jaringan tersebut sehingga
pengangkutan air dan zat-zat makanan menjadi terganggu. Akibatnya tanaman
menjadi layu, menguning dan mati.
Pengendalian
dengan cara pergiliran tanaman yang bukan merupakan
inangnya. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan
bakterisida, seperti Agrimycin 15/1,5 WP, Agrept 25 WP.
c.
Penyakit Busuk Ujung Buah
Gejala yang tampak yaitu pada bagian ujung buah tomat terdapat bercak-bercak
berwarna hijau-gelap, kemudian berubah menjadi warna coklat kehitam-hitaman dan
basah. Selanjutnya ujung buah mengerut dan buah menjadi rusak.
Pengendalian
dapat dilakukan pengapuran dengan dosis disesuaikan
dengan nilai pH tanah, pemupukan berimbang menurut anjuran, pengairan yang
merata, memangkas buah tomat yang sudah terserang dan memusnahkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar